12.28.2009

Menuju Ontologi Pendukung Pengembangan Kelautan Indonesia

- Penulis: I Made Wiryana, Ernianti Hasibuan
- Bahasa: Indonesia
- Jumlah Halaman: 42
- Format file: PDF
- Publisher: IlmuKomputer.Com
- Tahun terbit: Juli 2003
- Download makalah lengkap: wiryana-ontologikelautan.zip

Internet awalnya disusun sebagai suatu sistem pendukung kolaborasi antar ilmuwan dengan model Augmented Intelligence. Dalam perkembangan timbul suatu jenis aplikasi yang dikenal dengan nama portal. Kemudian ada portal vertikal yaitu portal yang menyediakan informasi yang berfokus pada suatu permasalahan. Perkembang berikutnya adalah sistem Knowledge Management (KM) yang berkembang dengan didukung suatu sistem Ontology. Beberapa bidang biologi (terutama rekayasa genetika) telah menerapkan untuk mengakselerasi penelitiannya.
Dalam sistem KM bagi bidang Kelautan Indonesia tersebut dapat tersedia berbagai sistem pendukung. Misal sistem informasi seperti informasi keahlian para peneliti, informasi pusat penelitian, informasi perusahaan dan lembaga terkait, kumpulan hasil penelitian, sistem untuk belajar mandiri, sistem pencarian informasi, video bawah laut online, data hasil pengukuran online dan aplikasi lainnya. Dengan menyediakan referensi silang dari berbagai dokumen maka akan memudahkan pekerjaan para peneliti ataupun pengguna sistem. Bahkan dapat mempermudah terbentuknya kerjasama ataupun dukungan dana untuk suatu proyek penelitian.
Data dan dokumen dalam sistem KM dengan ontologi ini meliputi berbagai format misal teks, citra, suara, video dan lain sebagainya. Data ini diharapkan berusia lama, dapat digunakan ulang, dan cara mengaksesnya tidak boleh bergantung pada suatu organisasi atau perusahaan. Penggunaan standard dokumen terbuka harus lebih diutamakan. Format dokumen secara kontekstual harus lebih diutamakan ketimbang berformat presentasi.
Kantaya (aplikasi gropware) dan WinBi (sistem operasi desktop berbahasa Indonesia), dan aplikasi lain seperti Knova (eLearning), dan GDLI (Ganesha Digital Library Indonesia), dapat dimanfaatkan untuk membangun sistem. Membangun sistem barulah awal dari kerja, pelatihan pengguna, perawatan sistem, serta pengkinian (upgrade) sistem akan menjadi tantangan yang harus dihadapi. Pertimbangan non teknis seperti kecocokan budaya, HAKI harus juga diterapkan.

0 komentar:

Posting Komentar