- Penulis: Harry Prihanto
- Bahasa: Indonesia
- Format file: HTML
- Publisher: IlmuKomputer.Com
- Tahun terbit: Juni 2003
1. Pendahuluan
Sejak memasyarakatnya Internet dan dipasarkannya sistem operasi Windows95  oleh Microsoft, menghubungkan beberapa komputer baik komputer pribadi (PC)  maupun server dengan sebuah jaringan dari jenis LAN (Local Area Network)  sampai WAN (Wide Area Network) menjadi sebuah hal yang biasa. Demikian  pula dengan konsep "downsizing" maupun "lightsizing" yang bertujuan menekan  anggaran belanja khususnya peralatan komputer, maka sebuah jaringan merupakan  satu hal yang sangat diperlukan. Dalam makalah ini akan dibahas sebagian  komponen yang diperlukan untuk membuat sebuah jaringan komputer.  
2. Sejarah Jaringan
Konsep jaringan komputer lahir pada tahun 1940-an di Amerika dari sebuah  proyek pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset  Harvard University yang dipimpin profesor H. Aiken. Pada mulanya proyek tersebut  hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai  bersama. Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong  dibuatlah proses beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program  bisa dijalankan dalam sebuah komputer dengan dengan kaidah antrian.   
Ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super  komputer, maka sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal. (Lihat Gambar  1.) Untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal  dengan nama TSS (Time Sharing System), maka untuk pertama kali bentuk  jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal  terhubung secara seri ke sebuah host komputer. Dalam proses TSS mulai nampak  perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya  berkembang sendiri-sendiri.   

Gambar 1. Jaringan komputer model TSS.
Memasuki tahun 1970-an, setelah beban pekerjaan  bertambah banyak dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal,  maka mulailah digunakan konsep proses distribusi (Distributed  Processing). Seperti pada Gambar 2., dalam proses ini beberapa host komputer  mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa  terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer. Dala proses  distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi  komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan,  semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari  komputer pusat.   

Gambar 2. Jaringan komputer model distributed processing.
Selanjutnya ketika harga-harga komputer  kecil sudah mulai menurun dan konsep proses distribusi sudah matang, maka  penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani  proses bersama maupun komunikasi antar komputer (Peer to Peer System)  saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah berkembang teknologi  jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN. Demikian pula ketika Internet  mulai diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai  berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa WAN.   
3. Model referensi OSI dan Standarisasi
Untuk menyelenggarakan komunikasi berbagai macam vendor komputer diperlukan  sebuah aturan baku yang standar dan disetejui berbagai fihak. Seperti halnya dua  orang yang berlainan bangsa, maka untuk berkomunikasi memerlukan  penerjemah/interpreter atau satu bahasa yang dimengerti kedua belah fihak. Dalam  dunia komputer dan telekomunikasi interpreter identik dengan protokol. Untuk itu  maka badan dunia yang menangani masalah standarisasi ISO (International  Standardization Organization) membuat aturan baku yang dikenal dengan nama  model referensi OSI (Open System Interconnection). Dengan demikian  diharapkan semua vendor perangkat telekomunikasi haruslah berpedoman dengan  model referensi ini dalam mengembangkan protokolnya.   
Model referensi OSI terdiri dari 7 lapisan, mulai dari lapisan fisik sampai  dengan aplikasi. Model referensi ini tidak hanya berguna untuk produk-produk LAN  saja, tetapi dalam membangung jaringan Internet sekalipun sangat diperlukan.  Hubungan antara model referensi OSI dengan protokol Internet bisa dilihat dalam  Tabel 1.   
|               Model OSI |               TCP/IP |               Protokol TCP/IP | ||||
|               No |               Lapisan |  |               Nama Protokol |               Kegunaan | ||
|               7 |               Aplikasi |               Aplikasi |               DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) |               Protokol untuk distribusi IP pada jaringan dengan jumlah IP yang terbatas | ||
|               DNS (Domain Name Server) |               Data base nama domain mesin dan nomer IP | |||||
|               FTP (File Transfer Protocol) |               Protokol untuk transfer file | |||||
|               HTTP (HyperText Transfer Protocol) |               Protokol untuk transfer file HTML dan Web | |||||
|               MIME (Multipurpose Internet Mail Extention) |               Protokol untuk mengirim file binary dalam bentuk teks | |||||
|               NNTP (Networ News Transfer Protocol) |               Protokol untuk menerima dan mengirim newsgroup | |||||
|               POP (Post Office Protocol) |               Protokol untuk mengambil mail dari server | |||||
|               SMB (Server Message Block) |               Protokol untuk transfer berbagai server file DOS dan Windows | |||||
|               6 |               Presentasi |               SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) |               Protokol untuk pertukaran mail | |||
|               SNMP (Simple Network Management Protocol) |               Protokol untuk manejemen jaringan | |||||
|               Telnet |               Protokol untuk akses dari jarak jauh | |||||
|               TFTP (Trivial FTP) |               Protokol untuk transfer file | |||||
|               5 |               Sessi |               NETBIOS (Network Basic Input Output System) |               BIOS jaringan standar | |||
|               RPC (Remote Procedure Call) |               Prosedur pemanggilan jarak jauh | |||||
|               SOCKET |               Input Output untuk network jenis BSD-UNIX | |||||
|               4 |               Transport |               Transport |               TCP (Transmission Control Protocol) |               Protokol pertukaran data beroriantasi (connection oriented) | ||
|               UDP (User Datagram Protocol) |               Protokol pertukaran data non-oriantasi (connectionless) | |||||
|               3 |               Network |               Internet |               IP (Internet Protocol) |               Protokol untuk menetapkan routing | ||
|               RIP (Routing Information Protocol) |               Protokol untuk memilih routing | |||||
|               ARP (Address Resolution Protocol) |               Protokol untuk mendapatkan informasi hardware dari nomer IP | |||||
|               RARP (Reverse ARP) |               Protokol untuk mendapatkan informasi nomer IP dari hardware | |||||
|               2 |               Datalink |               LLC |               Network Interface |               PPP (Point to Point Protocol) |               Protokol untuk point ke point | |
|               SLIP (Serial Line Internet Protocol) |               Protokol dengan menggunakan sambungan serial | |||||
|               MAC |               Ethernet, FDDI, ISDN, ATM | |||||
|               1 |               Fisik | |||||
Standarisasi masalah jaringan  tidak hanya dilakukan oleh ISO saja, tetapi juga diselenggarakan oleh badan  dunia lainnya seperti ITU (International Telecommunication Union), ANSI  (American National Standard Institute), NCITS (National Committee for  Information Technology Standardization), bahkan juga oleh lembaga asosiasi  profesi IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) dan  ATM-Forum di Amerika. Pada prakteknya bahkan vendor-vendor produk LAN bahkan  memakai standar yang dihasilkan IEEE. Kita bisa lihat misalnya badan pekerja  yang dibentuk oleh IEEE yang banyak membuat standarisasi peralatan  telekomunikasi seperti yang tertera pada Tabel 2.   
|  |  | 
| IEEE802.1 | Standarisasi interface lapisan atas HILI (High Level Interface) dan Data Link termasuk MAC (Medium Access Control) dan LLC (Logical Link Control). | 
| IEEE802.2 | Standarisasi lapisan LLC. | 
| IEEE802.3 | Standarisasi lapisan MAC untuk CSMA/CD (10Base5, 10Base2, 10BaseT, dll.) | 
| IEEE802.4 | Standarisasi lapisan MAC untuk Token Bus. | 
| IEEE802.5 | Standarisasi lapisan MAC untuk Token Ring. | 
| IEEE802.6 | Standarisasi lapisan MAC untuk MAN-DQDB (Metropolitan Area Network-Distributed Queue Dual Bus.) | 
| IEEE802.7 | Grup pendukung BTAG (Broadband Technical Advisory Group) pada LAN. | 
| IEEE802.8 | Grup pendukung FOTAG (Fiber Optic Technical Advisory Group.) | 
| IEEE802.9 | Standarisasi ISDN (Integrated Services Digital Network) dan IS (Integrated Services ) LAN. | 
| IEEE802.10 | Standarisasi masalah pengamanan jaringan (LAN Security.) | 
| IEEE802.11 | Standarisasi masalah wireless LAN dan CSMA/CD bersama IEEE802.3. | 
| IEEE802.12 | Standarisasi masalah 100VG-AnyLAN | 
| IEEE802.14 | Standarisasi masalah protocol CATV | 
4. Ethernet
Ethernet adalah sistem jaringan yang dibuat dan dipatenkan perusahaan Xerox.  Ethernet adalah implementasi metoda CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access  with Collision Detection) yang dikembangkan tahun 1960 pada proyek wireless  ALOHA di Hawaii University diatas kabel coaxial. Standarisasi sistem ethernet  dilakukan sejak tahun 1978 oleh IEEE. (lihat Tabel 2.) Kecepatan transmisi data  di ethernet sampai saat ini adalah 10 sampai 100 Mbps. Saat in yang umum ada  dipasaran adalah ethernet berkecepatan 10 Mbps yang biasa disebut seri 10Base.  Ada bermacam-macam jenis 10Base diantaranya adalah: 10Base5, 10Base2, 10BaseT,  dan 10BaseF yang akan diterangkan lebih lanjut kemudian.  
Pada metoda CSMA/CD, sebuah host komputer yang akan mengirim data ke jaringan  pertama-tama memastikan bahwa jaringan sedang tidak dipakai untuk transfer dari  dan oleh host komputer lainnya. Jika pada tahap pengecekan ditemukan transmisi  data lain dan terjadi tabrakan (collision), maka host komputer tersebut  diharuskan mengulang permohonan (request) pengiriman pada selang waktu  berikutnya yang dilakukan secara acak (random). Dengan demikian maka  jaringan efektif bisa digunakan secara bergantian.  Untuk menentukan pada posisi mana sebuah host komputer berada, maka tiap-tiap perangkat ethernet diberikan alamat (address) sepanjang 48 bit yang unik (hanya satu di dunia). Informasi alamat disimpan dalam chip yang biasanya nampak pada saat komputer di start dalam urutan angka berbasis 16, seperti pada Gambar 3.

Gambar 3. Contoh ethernet address.
48 bit angka agar mudah dimengerti dikelompokkan masing-masing 8 bit untuk  menyetakan bilangan berbasis 16 seperti contoh di atas (00 40 05 61 20 e6), 3  angka didepan adalah kode perusahaan pembuat chip tersebut. Chip diatas dibuat  oleh ANI Communications Inc. Contoh vendor terkenal bisa dilihat di Tabel 3, dan  informasi lebih lengkap lainnya dapat diperoleh di http://standards.ieee.org/regauth/oui/index.html  
| Nomer kode | Nama vendor | 
| 00:00:0C | Sisco System | 
| 00:00:1B | Novell | 
| 00:00:AA | Xerox | 
| 00:00:4C | NEC | 
| 00:00:74 | Ricoh | 
| 08:08:08 | 3COM | 
| 08:00:07 | Apple Computer | 
| 08:00:09 | Hewlett Packard | 
| 08:00:20 | Sun Microsystems | 
| 08:00:2B | DEC | 
| 08:00:5A | IBM | 
Dengan berdasarkan address ehternet, maka setiap protokol komunikasi (TCP/IP,  IPX, AppleTalk, dll.) berusaha memanfaatkan untuk informasi masing-masing host  komputer dijaringan.  
- 10Base5    Sistem 10Base5 menggunakan kabel coaxial berdiameter 0,5 inch (10 mm) sebagai media penghubung berbentuk bus seperti pad Gambar 4. Biasanya kabelnya berwarna kuning dan pada kedua ujung kebelnya diberi konsentrator sehingga mempunyai resistansi sebesar 50 ohm. Jika menggunakan 10Base5, satu segmen jaringan bisa sepanjang maksimal 500 m, bahkan jika dipasang penghubung (repeater) sebuah jaringan bisa mencapai panjang maksimum 2,5 km.
 Seperti pada Gambar 5, antara NIC (Network Interface Card) yang ada di komputer (DTE, Data Terminal Equipment) dengan media transmisi bus (kabel coaxial)-nya diperlukan sebuah transceiver (MAU, Medium Attachment Unit). Antar MAU dibuat jarak minimal 2,5 m, dan setiap segment hanya mampu menampung sebanyak 100 unit. Konektor yang dipakai adalah konektor 15 pin.
  Gambar 4. Jaringan dengan media 10Base5. Gambar 4. Jaringan dengan media 10Base5.
 
  Gambar 5. Struktur 10Base5. Gambar 5. Struktur 10Base5.
 
 
- 10Base2    Seperti pada jaringan 10Base5, 10Base2 mempunyai struktur jaringan berbentuk bus. (Gambar 6). Hanya saja kabel yang digunakan lebih kecil, berdiameter 5 mm dengan jenis twisted pair. Tidak diperlukan MAU kerena MAU telah ada didalam NIC-nya sehingga bisa menjadi lebih ekonomis. Karenanya jaringan ini dikenal juga dengan sebutan CheaperNet. Dibandingkan dengan jaringan 10Base5, panjang maksimal sebuah segmennya menjadi lebih pendek, sekitar 185 m, dan bisa disambbung sampai 5 segmen menjadi sekitar 925 m. Sebuah segmen hanya mampu menampung tidak lebih dari 30 unit komputer saja. Pada jaringan ini pun diperlukan konsentrator yang membuat ujung-ujung media transmisi busnya menjadi beresistansi 50 ohm. Untuk jenis konektor dipakai jenis BNC.
  Gambar 6. Jaringan dengan media 10Base5. Gambar 6. Jaringan dengan media 10Base5.
  Gambar 7. Struktur 10Base2. Gambar 7. Struktur 10Base2.
 
 
- 10BaseT    Berbeda dengan 2 jenis jaringan diatas, 10BaseT berstruktur bintang (star) seperti terlihat di Gambar 8. Tidak diperlukan MAU kerena sudah termasuk didalam NIC-nya. Sebagai pengganti konsentrator dan repeater diperlukan hub karena jaringan berbentuk star. Panjang sebuah segmen jaringan maksimal 100 m, dan setiap hub bisa dihubungkan untuk memperpanjang jaringan sampai 4 unit sehingga maksimal komputer tersambung bisa mencapai 1024 unit.
  Gambar 8. Jaringan dengan media 10BaseT. Gambar 8. Jaringan dengan media 10BaseT.
  Gambar 9. Struktur 10BaseT. Gambar 9. Struktur 10BaseT.
 
 Menggunakan konektor modular jack RJ-45 dan kabel jenis UTP (Unshielded Twisted Pair) seperti kabel telepon di rumah-rumah. Saat ini kabel UTP yang banyak digunakan adalah jenis kategori 5 karena bisa mencapai kecepatan transmisi 100 Mbps. Masing-masing jenis kabel UTP dan kegunaanya bisa dilihat di Table 4.
 Tabel 4. Jenis kabel UTP dan aplikasinya. 
 Kategori Aplikasi Category 1 Dipakai untuk komunikasi suara (voice), dan digunakan untuk kabel telepon di rumah-rumah. Category 2 Terdiri dari 4 pasang kabel twisted pair dan bisa digunakan untuk komunikasi data sampai kecepatan 4 Mbps. Category 3 Bisa digunakan untuk transmisi data dengan kecepatan sampai 10 Mbps dan digunakan untuk Ethernet dan TokenRing. Category 4 Sama dengan category 3 tetapi dengan kecepatan transmisi sampai 16 Mbps. Category 5 Bisa digunakan pada kecepatan transmisi sampai 100 Mbps, biasanya digunakan untuk FastEthernet (100Base) atau network ATM. 
 
- 10BaseF    Bentuk jaringan 10BaseF sama dengan 10BaseT yakni berbentuk star. Karena menggunakan serat optik (fiber optic) untuk media transmisinya, maka panjang jarak antara NIC dan konsentratornya menjadi lebih panjang sampai 20 kali (2000 m). Demikian pula dengan panjang total jaringannya. Pada 10BaseF, untuk transmisi output (TX) dan input (RX) menggunakan kabel/media yang berbeda.
  Gambar 10. Struktur 10BaseF. Gambar 10. Struktur 10BaseF.
  Gambar 11. Foto NIC jenis 10Base5, 10Base2, dan 10BaseT. Gambar 11. Foto NIC jenis 10Base5, 10Base2, dan 10BaseT.
 
 
- Fast Ethernet (100BaseT series)
Selai jenis NIC yang telah diterangkan di atas, jenis ethernet chip lainnya  adalah seri 100Base. Seri 100Base mempunyai beragam jenis berdasarkan metode  akses datanya diantaranya adalah: 100Base-T4, 100Base-TX, dan 100Base-FX.  Kecepatan transmisi seri 100Base bisa melebihi kecepatan chip pendahulunya (seri  10Base) antara 2-20 kali (20-200 Mbps). Ini dibuat untuk menyaingi jenis LAN  berkecepatan tinggi lainnya seperti: FDDI, 100VG-AnyLAN dan lain sebagainya.  
5. Desain Jaringan
Pada saat kita telah mengetahui perangkat pendukung untuk membangun sebuah  jaringan, maka langkah selanjutnya adalah mendesain jaringan sesuai yang kita  perlukan. Apakah jaringan yang akan kita bangun akan berbentuk garis lurus  (bus), bintang (star), lingkaran (ring), ataukah jaring  (mesh) yang paling rumit? Juga apakah kecepatan transmisi jaringan kita  merupakan jaringan rendah sampai menengah (beberapa M s/d 20Mbps), jaringan  berkecepatan tinggi (ratusan Mbps) atau berkecepatan ultra tinggi (lebih dari  1Gbps)? Demikian pula media apa yang akan kita gunakan, apakai berbentuk  jaringan kabel (wireline) atau memanfaatkan gelombang radio  (wireless)? Yang terakhir, apakah jaringan kita untuk jaringan utama  (backbone LAN) ataukah jaringan biasa (floor LAN) yang tentu saja memerlukan  prasarana yang berbeda. Mungkin Tabel 5 bisa dibuat sebagai referensinya.   
| Jenis LAN | Topologi | Bus | |
| Star | |||
| Ring | Token Ring | ||
| Token Bus | |||
| Mesh | |||
| Kecepatan | Menengah (beberapa s/d 20 Mbps) | ||
| Tinggi (100 s/d ratusan Mbps) | |||
| Ultra (lebih dari 1 Gbps) | |||
| Media transmisi | Kabel (wireline) | ||
| Gelombang radio (wireless) | |||
| Tingkatan LAN | Utama (backbone LAN) | ||
| Biasa (floor LAN) | |||
6. Penutup
Demikianlah setelah kita membicarakan dan mengenal beberapa alat dan sarana  untuk sebuah jaringan, diharapkan akan lebih membuka wahana dan pengetahuan kita  dalam merencanakan pembuatan sebuah jaringan. Setelah itu kita akan berusaha  menelusuri lagi pembicaraan dari segi software, bentuk jaringan dan beberapa  pemanfaatannya dalam tulisan selanjutnya dibagian ke-dua.   
Referensi:
- UNIX User Japan, Ed. 7, Vol. 5, No. 70, Mei 1998.
- O. Koizumi, "Zukaide wakaru LAN nosubete," Nihon Jitsugyo Shuppan, Tokyo Agustus 1998.
- Linux Japan, Ed. 2, Vol. 1, No. 4, Januari 1999.
- H. Koyama, et.al, "Linux nyuumon," Toppan-shuppan, Tokyo, Oktober 1996.
- Maebara, "Linux de Internet," Fuki-shuppan, Tokyo, April 1996.
- http://www.datatelsup.com/, http://www.3com.co.jp/, http://www.sun.com/, http://www.dell.com/
- http://www.ieee.org/, http://www.linux.or.id/, http://www.pii.or.id/elektro

 

 




0 komentar:
Posting Komentar